Ambon,Tikmalukunews.com-Dalam upaya mendorong peningkatan mutu pendidikan agama Islam di wilayahnya, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Maluku melalui Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) meluncurkan dua program strategis: Tuntas Baca Al-Qur’an (TBQ) dan Workshop Penguatan Kapasitas User EMIS (Education Management Information System).
Dua program ini secara resmi dibuka dalam sebuah kegiatan terintegrasi yang melibatkan 120 peserta, terdiri dari Kepala Seksi, Guru PAI, Pengawas, dan Operator PAI dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Maluku.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Maluku dalam sambutannya menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi guru PAI sebagai bagian dari visi besar Kemenag RI dalam mewujudkan pendidikan unggul, ramah, dan terintegrasi.
“Guru PAI adalah ujung tombak dalam pembentukan karakter peserta didik. Maka penguasaan Al-Qur’an dan kemampuan teknis dalam pendataan harus menjadi prioritas,” ujar Kakanwil.
Program Tuntas Baca Qur’an (TBQ) menjadi salah satu bentuk konkret pembinaan keagamaan bagi guru PAI, khususnya dalam memperbaiki dan menyempurnakan bacaan Al-Qur’an sesuai kaidah tajwid yang benar. Hal ini juga merespons hasil riset nasional oleh Litbang Kemenag RI yang menunjukkan bahwa sekitar 43% pelajar tingkat SMA belum mampu membaca Al-Qur’an dengan baik.
Di sisi lain, Workshop Peningkatan Kapasitas User EMIS diadakan untuk meningkatkan kompetensi teknis guru dan operator dalam pengelolaan data pendidikan agama melalui sistem EMIS.
EMIS adalah sistem pendataan resmi Kementerian Agama yang sangat menentukan dalam perumusan kebijakan pendidikan Islam, termasuk tunjangan guru, sertifikasi, dan penilaian mutu.
“Kesalahan input data dapat berdampak sistemik. Melalui workshop ini, kami ingin memastikan akurasi dan akuntabilitas data EMIS benar-benar dipahami oleh para pengelola data di lapangan,” ujar salah satu narasumber workshop.
Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam, Abdul Karim Rahantan, dalam laporannya menyampaikan bahwa saat ini terdapat 1.363 guru PAI di Provinsi Maluku yang tersebar di 972 satuan pendidikan, mulai dari tingkat TK hingga SLB.
Namun, tantangan masih cukup besar. Sebanyak 728 guru PAI belum tersertifikasi, dan hanya terdapat 8 pengawas PAI yang aktif, yang sebagian besar masih terpusat di kabupaten/kota tertentu. Bahkan, terdapat satu kabupaten yakni Maluku Barat Daya, yang belum memiliki guru PAI sama sekali.
“Kemampuan membaca Al-Qur’an adalah kompetensi dasar guru PAI. Maka, program TBQ ini menjadi ruang strategis pembinaan yang berkelanjutan dan harus diperluas cakupannya,” tegas Rahantan.
Kemenag Maluku berkomitmen menjadikan program TBQ dan Workshop EMIS sebagai kegiatan tahunan, sekaligus akan memperluas program ke ranah digital teaching, penguatan moderasi beragama, serta sertifikasi kompetensi guru.
Melalui sinergi lintas sektor dan peningkatan kolaborasi dengan lembaga berkualitas, termasuk penggunaan aplikasi seperti CINTAQU (Cinta Qur’an) dalam asesmen literasi Qur’ani, Kemenag berharap mampu membentuk guru PAI yang tidak hanya cerdas secara akademik, namun juga unggul dalam spiritualitas dan karakter.
“Pendidikan agama Islam bukan sekadar mata pelajaran, tetapi pondasi moral bangsa. Peningkatan kompetensi guru PAI adalah investasi masa depan umat,” tutup Kakanwil dalam pesannya.(TMN-03)














