Ambon,Tikmalukunews.com-Reses bukan hanya ajang turun ke daerah, namun juga menjadi momen penting bagi anggota DPRD untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat. Hal inilah yang dilakukan Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Irawadi dari Fraksi NasDem, saat menjalani masa reses di daerah pemilihan Maluku Tengah.
Dalam kunjungan yang berlangsung pada 5 hingga 7 September lalu, Irawadi menyambangi sejumlah kecamatan, di antaranya Banda, Leihitu, dan Leihitu Barat. Ia menemukan berbagai persoalan mendasar yang masih membelit warga, mulai dari infrastruktur hingga pelayanan dasar.
“Di Kecamatan Banda, saya mengunjungi tiga titik, termasuk Pulau Pisang. Tahun lalu mereka mengeluhkan ketiadaan listrik, dan Alhamdulillah saat ini PLN sudah membangun rumah genset. Sudah enam bulan listrik menyala dan masyarakat sangat bersyukur,” ujar Irawadi.
Namun, masih banyak masalah lain yang perlu ditangani. Salah satunya adalah akses air bersih. Di Pulau Pisang, warga kesulitan mendapatkan air karena tidak adanya sumber mata air. Solusi sementara adalah pengeboran sumur dalam, dan Irawadi mengaku telah memberikan bantuan alat untuk proses tersebut.
Ia juga menyoroti kondisi pendidikan di wilayah tersebut. “Penduduknya sedikit, hanya sekitar 20 KK, dan siswa SD hanya lima orang. Gedung sekolah ada, tapi kondisinya butuh perbaikan. Akhirnya anak-anak harus menyeberang ke Banru untuk sekolah,” ungkapnya.
Di Negeri Nusantara, jalan lingkar gunung api yang dibangun sejak tiga tahun lalu masih belum rampung. Jalan lingkungan itu membutuhkan sinergi antara dana desa, kabupaten, dan provinsi agar bisa tuntas dan mendukung aktivitas warga.
Sementara itu, di Desa Kampung Baru, masyarakat sangat berharap*p bantuan kelompok nelayan dan alat tangkap ikan. “Mayoritas warga adalah nelayan. Mereka butuh peralatan layak agar bisa meningkatkan produktivitas,” jelasnya.
Masalah transportasi juga tak luput dari perhatian. Meski sudah ada kapal Pelni, kapal cepat, dan Sabuk Nusantara, Irawadi menilai itu belum cukup. “Banda masih butuh penambahan transportasi laut untuk memperlancar konektivitas dengan ibu kota kabupaten maupun provinsi,” tegasnya.
Selain itu, di Kecamatan Leihitu dan Leihitu Barat, Irawadi juga mencatat kebutuhan mendesak di bidang pertanian. Mulai dari bibit, pupuk, hingga akses jalan tani dan sarana distribusi hasil pertanian masih menjadi kendala utama. Air bersih juga menjadi masalah serius, terutama di Dusun Harwo, Desa Negeri Kota.
“Minggu depan kami akan menggelar rapat kerja bersama mitra OPD. Semua temuan ini akan kami dorong agar masuk dalam skala prioritas anggaran. Ini bagian dari tugas kami untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat,” tutup Irawadi.(TMN-01)ǰ














