AMBON – Menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Ambon memastikan seluruh layanan transportasi laut di wilayah Maluku berjalan aman dan lancar.
Kepala Cabang Pelni Ambon, Marthin Heryanto, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan menyeluruh, mulai dari pemeriksaan armada kapal hingga kesiapan sumber daya manusia (SDM) di seluruh pelabuhan yang menjadi rute utama.
“Kami memastikan seluruh kapal dalam kondisi laik laut, serta menyiapkan petugas tambahan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang,” ujarnya saat ditemui di Ambon, Kamis (23/10).
Selain memastikan kelayakan armada, Pelni Ambon juga berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait seperti Syahbandar, Pelindo, dan Basarnas guna memperkuat aspek keselamatan pelayaran. Pemeriksaan rutin terhadap alat keselamatan, seperti pelampung, sekoci, serta sistem komunikasi, terus dilakukan menjelang puncak arus mudik dan balik Nataru.
“Koordinasi lintas sektor menjadi kunci utama agar pelayanan tetap aman dan nyaman bagi masyarakat,” tambah Marthin.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa seluruh tiket untuk kapal yang beroperasi di wilayah Maluku telah tersedia secara daring melalui aplikasi Pelni Mobile. Masyarakat diimbau membeli tiket hanya melalui saluran resmi untuk menghindari calo dan potensi kerugian.
“Sampai saat ini harga tiket masih normal. Kami imbau masyarakat membeli tiket melalui aplikasi resmi Pelni Mobile agar lebih aman dan nyaman,” katanya.
Terkait kesiapan armada, Marthin menjelaskan bahwa saat ini terdapat 12 kapal yang akan melayani rute ke dan dari Ambon tanpa ada penambahan khusus dibanding tahun sebelumnya. Sementara kapal KM Pangrango masih menunggu jadwal akhir keberangkatan yang diperkirakan pada 26 Oktober.
“Semua kapal sudah kami siapkan, termasuk peningkatan fasilitas dan keselamatan di atas kapal. Kami berharap seluruh perjalanan selama masa Nataru berjalan lancar tanpa kendala,” ujarnya.
Pelni Ambon juga menyiapkan posko pelayanan di pelabuhan utama serta memperkuat komunikasi publik melalui media sosial, radio, dan sosialisasi langsung kepada masyarakat.
“Kami ingin memastikan pengalaman perjalanan laut selama libur Natal dan Tahun Baru tetap menyenangkan dan bebas dari gangguan,” tutup Marthin.
(TMN-03















