AMBON, Tikmalukunews.com- Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur Wattubun, melontarkan kritik tajam terhadap pelaksanaan Program Makan Siang Bergizi Gratis (MBG) yang dinilainya sarat masalah dan membahayakan masa depan anak-anak Indonesia.
Dalam pernyataan keras di Ruang Komisi I DPRD Maluku, Karang Panjang, Ambon, Senin (22/9), Wattubun meminta agar pengelolaan program MBG tidak lagi diserahkan kepada tim pelaksana yang menurutnya “tidak berguna dan hanya menghambat”, melainkan langsung kepada orang tua siswa.
“Berikan kepada orang tua supaya mereka yang mengolah, lalu dikontrol oleh dinas atau badan gizi sampai ke daerah-daerah,” tegas Wattubun di hadapan wartawan.
Menurutnya, jika makanan disiapkan langsung oleh orang tua, potensi terjadinya sabotase seperti pencampuran racun dalam makanan bisa dicegah, karena orang tua tentu tidak mungkin membahayakan anak-anaknya sendiri.
Wattubun juga mengungkapkan kekhawatiran serius atas data nasional yang mencatat lebih dari 5.000 kasus keracunan akibat program MBG, menyebut hal ini sebagai ancaman serius bagi pembangunan bangsa.
“Presiden harus mengambil langkah yang reforusionel. Jangan sampai visi mulia beliau untuk mencerdaskan anak bangsa justru jadi racun di tangan para pelaksana di bawah,” serunya lantang.
Wattubun menekankan bahwa makanan yang diberikan kepada anak sekolah harus memenuhi standar gizi 4 sehat 5 sempurna, demi memastikan lahirnya generasi yang cerdas, sehat, dan tangguh.
Meski mengapresiasi gagasan Presiden tentang MBG, Wattubun menyebut implementasinya sebagai kamuflase yang berbahaya. Ia menyoroti praktik penyaluran makanan yang tidak transparan dan berpotensi merugikan siswa.
“Bisa saja satu penyedia ditugaskan untuk wilayah A, lalu dia suplai lagi ke pihak lain demi mengejar untung. Yang jadi korban siapa? Anak-anak kita!” ujarnya dengan nada tinggi.
Politikus senior Maluku ini mengingatkan, jika kepercayaan orang tua dan sekolah terhadap program MBG runtuh akibat kasus keracunan, maka program ini akan gagal total dan justru memicu penolakan massal.
“Bayangkan kalau anak-anak makan lalu keracunan. Orang tua pasti akan melarang anaknya menyentuh makanan bergizi dari sekolah. Ini sangat berbahaya,” katanya.
Wattubun mengakhiri pernyataannya dengan peringatan keras kepada Presiden agar mengevaluasi total jalur distribusi dan pengawasan program MBG.
“Kalau Presiden mau tetap pertahankan karena ini visinya, silakan. Tapi jangan sampai visi Presiden dibelokkan dan jadi racun di bawah,” tandasnya.
Kritik Benhur Wattubun mencerminkan keresahan banyak pihak terhadap kualitas pengelolaan program makan bergizi. Pemerintah pusat harus mendengar suara dari daerah jika ingin program nasional ini benar-benar menjadi solusi, bukan malapetaka.(TMN-01)
















