Ambon,Tikmalukunews.com — Benhur George Watubun resmi menahkodai Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Maluku untuk masa bakti 2025–2030. Penetapan ini dilakukan setelah melalui proses evaluasi menyeluruh, termasuk psikotes dan dua kali rapat pleno DPP PDI Perjuangan.
Keputusan tersebut diumumkan dan dilantik langsung oleh Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dalam agenda Konferensi Daerah (Konferda) DPD PDIP Maluku yang digelar di Hotel Santika Premiere Ambon, Minggu (2/11/2025).
Dalam struktur kepengurusan baru tersebut, Benhur George Watubun dipercaya sebagai Ketua DPD, didampingi Nancy Purmiasa sebagai Sekretaris, dan Andreas J.W. Taborat sebagai Bendahara.
Pelantikan disaksikan ratusan kader dan pengurus partai dari seluruh kabupaten/kota se-Maluku.
Dalam sambutannya, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa pelantikan pengurus baru bukan sekadar seremoni organisasi, melainkan momentum konsolidasi dan pembuktian ideologis bagi seluruh kader partai di Maluku.
“Pelantikan ini menjadi simbol tanggung jawab ideologis. Kader PDI Perjuangan harus bekerja dengan hati, turun ke bawah, dan menyatu bersama rakyat,” tegas Hasto.
Ia juga mengapresiasi semangat dan loyalitas kader PDIP di Maluku yang dinilainya tetap teguh di bawah bimbingan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Saya menyaksikan semangat luar biasa dari kader Maluku. Inilah kekuatan PDI Perjuangan—solid, disiplin, dan berakar kuat di tengah rakyat,” ujarnya.
Usai pelantikan, Ketua DPD PDIP Maluku terpilih, Benhur George Watubun, menyampaikan pidato politik perdananya. Ia menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh DPP PDI Perjuangan.
“Ini bukan sekadar kepercayaan, tapi tanggung jawab besar untuk membesarkan partai. Terima kasih kepada Ibu Megawati Soekarnoputri, Bapak Sekjen Hasto Kristiyanto, dan seluruh jajaran DPP atas amanah ini,” ujar Benhur.
Benhur menegaskan, kepemimpinannya akan difokuskan pada kerja nyata memperkuat struktur partai hingga ke akar rumput.
“Mulai besok, kita tidak boleh banyak bicara. Yang kita bicarakan adalah kerja nyata. Kalau saat ini kita punya delapan kursi, maka di 2029 kita harus raih sembilan sampai sepuluh kursi,” tegasnya yang disambut tepuk tangan meriah peserta konferensi.
Dalam pidatonya, Benhur juga menekankan pentingnya soliditas, kedisiplinan, dan integritas dalam mengelola partai. Ia menegaskan pengurus tidak boleh menjadi “raja-raja kecil” di daerah.
“Kalau saya sebagai Ketua, Sekretaris, atau Bendahara melakukan penyelewengan, maka bidang kehormatan partai harus memeriksa dan mengadili secara internal. Jabatan bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untuk membesarkan rakyat,” tegasnya.
Benhur juga mengingatkan tiga pesan penting kepada seluruh jajaran DPD dan DPC se-Maluku: menjaga persatuan, menghindari penyimpangan, dan memperkuat rasa kekeluargaan.
“Rangkul semua pihak, bahkan yang tidak sejalan dengan kita. Semua keputusan harus untuk kepentingan bersama,” ujarnya.
Selain itu, Benhur menyoroti pentingnya transparansi keuangan partai, agar pengelolaan organisasi berjalan dengan sistem yang baik dan akuntabel.
“Jangan jadi Ketua yang sekaligus bertindak seperti bendahara. Manajemen partai harus dijalankan dengan sistem, bukan dengan kekuasaan,” katanya.
Benhur juga menekankan pendekatan humanis kepada kader di tingkat cabang hingga ranting.
“Kita harus menghormati teman-teman di tingkat bawah. Mereka juga tokoh masyarakat yang punya peran besar dalam membesarkan partai,” tuturnya.
Mengakhiri pidatonya, Benhur menyerukan semangat bersama untuk menghadapi agenda politik mendatang.
“Kita harus bersiap menghadapi pertarungan politik 2029 dan 2030. Tetap solid, terus bekerja, dan jangan pernah berhenti menyatu dengan rakyat Maluku,” pungkasnya.(TMN-01)
